Peran Keluarga dalam Memutus Lingkar Bullying


Answer

Hai mbak Rifqi Riva Amalia

Ya benar, empati merupakan keterampilan yang dapat diajarkan. Sebelumnya, perlu dibedakan pengertian empati dengan simpati ya. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, mampu menempatkan diri pada posisi orang lain, sedangkan simpati adalah rasa sayang, belas kasihan, ikut bersedih, dll. Keterampilan empati ini dapat diajarkan sejak usia dini, mulai usia 3 tahun. Ada berbagai cara menumbuhkan empati, diantaranya:
Mendengarkan aktif. Ketika anak sedang bercerita, kita dapat mendengarkan secara aktif dan dapat menanggapi sesuai dengan ekspresi.
Mengenali kosakata emosi: marah, sedih, takut, kecewa, senang
Menjadi teladan bagi anak, menunjukkan kepedulian pada orang lain
Menjadi detektif kebaikan anak
Mengunjungi orang sakit, atau ke panti sosial/asuhan
Membuat project sosial dengan anak

Untuk usia dini dengan kemampuan kognitif yang masih terbatas maka lebih efektif dengan contoh langsung dan bermain peran

Ask :
Anak saya merupakan salah satu korban perundungan sosial...pernah dikucilkan oleh teman-teman perempuan satu angkatan ketika kelas 5 &6 SD, dimotoriti dimotori oleh satu orang yg iri karena anak saya sangat aktif, pintar secara akademik, serba bisa dan sering mewakili sekolah untuk lomba. Teman-temannya mau melakukan pengucilan krn dibawah ancaman. Anak saya yang semula kuat mental akhirnya tumbang juga, fisiknya sakit terutama sakit perut, sering pusing dan sering saya bawa ke dokter tapi dokter tidak bisa membuat diagnosa. Akhirnya saya sadar jika anak saya mengarah ke kondisi depresi. Dia saya kuatkan secara mental. Pelan-pelan tapi lumayan ada hasil. Setelah lulus dia tidak mau sekolah di sekolah umum karena pasti akan bertemu dengan teman-teman SD nya.Akhirnya dia masuk sekolah di luar daerah. Pertanyaan:
1. Apakah kejadian di SD tersebut akan terus menjadi trauma? Bagaimana terapi penyembuhannya?
2. Apakah kondisi tersebut bisa kambuh ketika anak mengalami kondisi yg serupa meskipun dalam kadar yg ringan?

Answer : Turut prihatin ya mbak Noor Inna, semoga ananda sudah bisa melewatinya.

Trauma bisa muncul jika bertemu dengan 'trigger' (pemicu) yang serupa. Orangtua dapat memberikan dukungan sosial, bagaimana mencari teman (adab berteman), Family meeting. Juga membantunya mengenali apa itu bullying, dan bagaimana cara menghadapi bullying, dapat dilakukan dengan _briefing_ dan _roleplaying_ .
Orangtua juga dapat membantunya memaknai ulang peristiwa yang dialami menjadi hal yang lebih positif. Jika masih depresi dapat dikonsultasikan pada psikolog terdekat.

Ask :
Pada Peran Keluarga, poin satu disampaikan bahwa Temukan dan dorong minat bakat anak yang dapat membantunnya meningkatkan harga diri. Pertanyaannya: 1) Bagaimana kita sebagai orang tua bisa menilai bahwa kegiatan yang dilakukan anak sudah atau belum meningkatkan harga diri nya? 2) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menilai apakah kegiatan yang dilakukan anak perlu diteruskan atau tidak? dan 3) Apa bedanya meningkatkan harga diri dengan meningkatkan kepercayaan diri?

Answer :
Terimakasih mas Ilham pertanyaannya lengkap ini.

Kita seringkali itu menjadi pemadam kebakaran. Baru bereaksi ketika terjadi tindakan bullying. Syukur2 ya kalo ortu itu aware dengan kondisi anaknya. Ada yg malah menganggapnya hal sepele. Dan ada pula yang anak yg tidak berani cerita pada orangtuanya karena takut dimarahin.

Jika kita sebagai orang yang mengetahui kasus tersebut, maka kita bs menjadi pendengar yang baik untuk anak tersebut bercerita, dan kemudian arahkan bagaimana dy dapat melindungi dirinya sendiri

Pada kasus orangtua yg tidak aware dg kondisi anaknya yg mengalami bullying jika dibiarkan saja anaknya dapat berkembang mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, dll.

Ask :
Baik kak, kemudian Mba..  Pada kasus bullyng yang dialami orang-orang yang memiliki kekurangan fisik.. Bagaimana tipsnya untuk melejitkan potensi diri ditengah keterbatasannya..

Answer :
Insyaallah setiap orang itu unik dengan kehebatannya masing2. Tidak dipungkiri kadang yang berbeda secara fisik ini mendapat bully-an, dan ini semakin membuat beliau2 ini jadi kurang percaya diri.

Kuncinya kenali diri lagi, temukan apa yang bisa ditingkatkan. Bisa cari video paralympic atau born different

 Terimakasih mbak Adhya. Kita yang menjadi detektif kebaikan anak. Seringkali orangtua pada umumnya itu hanya fokus pada kekurangan anak saja, padahal anak-anak juga telah melakukan kebaikan2.

Misal, kita apresiasi si anak ketika dia melakukan perbuatan baik dan positif, dengan mengucapkan terimakasih.

Bisa juga dengan memberikan pujian pada perilaku baiknya

Ask :
Bagaimana menghentikan aksi Bullying? Mari saya ajak bapak, ibu, mbak, mas, disini semua untuk bergandengan tangan melawan bullying.

Dengan cara kita mulai dari keluarga kita masing2, cek cek dulu masih ada bullying ga di dalam keluarga kita? Semoga tidak ada ya yang kita justru jadi pelaku bullying tersebut. Mentang2 kita punya power sebagai orangtua bukan berarti kita bertindak semena-mena pada anak kita.

Bisa jadi anak yang pelaku bully juga karena menjadi korban bully di dalam keluarganya.


Selain itu, kita dapat ikut mendorong sekolah untuk menerapkan kebijakan antibullying atau penanganan kasus bullying di sekolah tersebut


Kita sebagai masyarakat pun dapat ikut berperan serta mengkampanyekan gerakan antibullying ini.
Dampak bullying dapat berbeda-beda pada masing-masing orang, dan yang paling parah ya dapat mengakibatkan kecacatan bahkan kematian

Ask :
Saya seorang guru. Di kelas saya, ada 1 anak pemilik yayasan yang sehari-harinya selalu di sekolah. Anak tersebut memiliki hambatan dalam emosi sehingga ketika ada masalah dengan temannya ia cenderung marah, menyerang, dan mengadu pada ibunya kemudian ibunya akan memanggil teman2 yg bermasalah dengannya tersebut. Melihat kondisi anak tersebut, teman2 yg lain lalu menjauhinya karena menurut mereka anak tersebut menyebalkan. Sebagai guru bagaimana saya harus bersikap?

Answer :
Bu Fera bisa menciptakan ruang kelas yang menyenangkan untuk semua anak.  Ajak anak-anak untuk menghargai perbedaan dengan berkasih sayang, bukan untuk terus menggoda anak yg berkebutuhan khusus tersebut. Anak tersebut jika masih ada hambatan emosi yg kemudian mudah memunculkan perilaku agresifnya dapat diberikan pendampingan untuk mengelola perilakunya, misal mengenali kosakata emosi. Anak-anak juga dapat dipandu untuk mengekspresikan emosinya.

Guru juga dapat menjadi teladan bagi anak-anak, bagaimana memperlakukan anak2 dengan segala perbedaan yang ada

Ask :

Saya merupakan korban bullyng dari SD sekitar 6 tahun Saya dibully dikarenakan Saya memiliki kekurangan fisik (palato bilateral) atau bibir sumbing dan kurang fasih berbicara sehingga dijadikan bahan bullyng. Saat itu Saya sangat trauma dengan perlakuan teman-teman Saya. Namun, alhamdulillah orang tua, keluarga Saya selalu mensupport Saya hingga saya bisa melejitkan potensi diri Saya dibidang seni, dan training motivasi hingga ke tingkat Nasional. Terlepas dari potensi Saya dan support keluarga.. Saya sering kurang percaya diri, pertanyaannya apakah korban bully bisa melepas rantai ketidak percayaan diri dan bagaimana upaya kuat untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri bu?


Answer :
siip anda sudah dapat menemukan potensi yang dapat meningkatkan kepercayaan diri anda. Korban bully dapat melepas dari rantai bully dengan tidak melakukan dendam, memposisikan diri bukan sebagai korban yang terus2an tidak berdaya, tetapi pilih berdayakan diri dengan menguatkan rasa kepercayaan diri dan memaknai ulang peristiwa yang dialami. Menguatkan rasa percaya diri dengan visualisasikan kembali saat-saat tampil penuh percaya diri. Pasti pernah dong percaya diri dalam bidang seni, bahkan training motivasi.

Visualisasi= pejamkan mata, bayangkan, hadirkan saat2 itu seperti sedang nonton film/video diri sendiri tampil percaya diri.


Izin menganggapi.. Betul sekali itu mba.. Namun, pasti ada saja lingkungan sekitar yang berusaha membuat down.. Dengan mengikuti kegiatan komunitas organisasi akan membantu kita agar lebih percaya diri..
Kita tidak dapat mengatur orang lain mengeluarkan kata2, tetapi kita bisa membekali anak2 untuk berani melawan bully. Bisa cek di boks pemberdayaan diri

*Golden rules* perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.

Terus lakukan kebaikan, karena kebaikan itu sesungguhnya untuk kita sendiri.



 *Kesimpulan _Sharing Online_ Memutus Lingkar Bullying* malam ini:
- Isu bullying masih sering dianggap kenakalan anak biasa. Padahal dampaknya bisa amat parah dan sampai mengarah ke kasus bunuh diri.
- Keluarga merupakan pendukung utama yang tidak hanya mengobati, namun mencegah terjadinya bullying.
- Salah satu yang dapat mencegah terjadinya bullying adalah dengan mengajarkan dan membiasakan sikap empati kepada anak. Beberapa cara menumbuhkan empati, di antaranya dengan mendengarkan aktif ketika anak bercerita dan menanggapi sesuai ekspresi.
- Orang tua sebisa mungkin membantu anak mengenali apa itu bullying sejak dini dan bagaimana cara menghadapi bullying, misalnya melalui role playing. Penting bagi orang tua untuk mempersiapkan anak agar dapat melindungi diri.
- Untuk mencegah bullying, orang tua dapat mendukung anak untuk menekuni kegiatan positif yang dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya. Hal ini memerlukan observasi orang tua. Jika anak menyukai suatu kegiatan tertentu, tugas orang tua adalah memfasilitasi dan mendukungnya sesuai kemampuan.
- Anak juga dapat lebih percaya diri jika dia diapresiasi di dalam keluarganya. Oleh karenanya, biasakan orang tua mengapresiasi ketika anak melakukan perbuatan baik dan positif, misalnya sesederhana mengucapkan terima kasih kepada anak.
- Kita tidak dapat mengatur orang lain dalam bersikap atau berkata-kata, tetapi kita bisa membekali anak-anak kita untuk berani melawan bullying.
- Bullying dapat meninggalkan trauma dan juga berdampak pada kondisi fisik (pusing, mual, sakit perut, dsb). Jika menemukan tanda-tanda tersebut, orang tua baiknya waspada dan berkonsultasi dengan psikolog terdekat.
- Korban bullying dapat melepas dari rantai bullying dengan tidak menyimpan dendam serta memberdayakan diri dalam hal-hal atau bidang yang dia minati atau memiliki keahlian. Ini dapat menguatkan rasa percaya diri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar