Kehendak Tuhan yang indah mempertemukanku dengan Ephemera


Awal mula tahu buku Ephemera itu ketika aku mengikuti acara forum Nusantara Young Leaders di Lembang Bandung. Kebetulan teman kamarku ada yang dari Universitas Telkom Bandung, namanya Nr Siyam. Dia terlihat asyik sekali membaca buku itu, sampai-sampai, kemana pun dia pergi sepertinya selalu membawa buku itu. Saat acara diskusi, acara makan bersama di meja besar, acara sharing di aula, dia selalu membawa buku itu. Oleh karena itu, teman-temanku yang lain banyak yang ikut membaca sinopsis, atau sesekali membaca sekilas. Melalui obrolan teman-teman dan Siyam, dapat kuketahui sekilas bahwa buku itu karangan kakak kelas Siyam di Universitas Telkom, yang bernama Kak Himsa. Siyam juga  terlihat antusias menceritakan siapa   Kak Himsa, dan cerita tentang pernikahannya. Sebenarnya, aku bingung kenapa pula Siyam menceritakan pernikahan Kak Himsa. Dari situ dapat kusimpulkan, bahwa mungkin buku itu berisi pertemuan Kak Himsa dengan pasangannya, lalu bertemu, dan menikah. Ah, cerita klasik, pikirku. Karena itulah, aku tak tertarik untuk membaca. Sehingga, tak jua ikut memegang buku itu, apalagi membacanya. Sampai suatu waktu, aku dan Siyam duduk menunggu teman-teman untuk acara diskusi berikutnya. Aku pun mencoba membaca sinopsis buku Ephemera. Tapi, kok gak nyambung ya kubaca. Seperti aneh dan asing. Judulnya hanya satu kata, penulisnya pun juga hanya satu nama. Aku pun urung  membaca lagi, bahkan sekedar biodata penulisnya, yang teringat adalah nama penulis buku itu bernama Himsa yang menikah.

Sampai suatu hari, 1 bulan setelah kegiatan di Bandung, aku berteman facebook dengan Siyam. Lalu tak sengaja, kulihat di daftar teman, ada nama Novi Ahimsa Roshika. Hm, ini kan kakak kelas Siyam yang punya karangan buku, terus bukunya dibawa Siyam kemana-mana itu. Aku pun iseng-iseng melihat halaman profil itu di tab baru.  dan mulai stalking. Facebook Kak Himsa berisi share dari postingan blognya dan status yang saat itu tentang pengalamannya nikah muda dan dikaruniai kehamilan. Aku pun mencoba membaca kisah pernikahannya yang unik dan menarik benar-benar kehendak Allah yang tak terduga bagi Kak Himsa,karena itu adalah mimpi Kak Himsa. Terus cerita tentang kesehariannya menjadi seorang istri, dan sampai pada cerita tentang kehamilan Kak Himsa. Aku pun sempat inbox kak Himsa dan berkenalan, hehehe…
Aku jadi belajar banyak dari Kak Himsa melalui tulisan-tulisannya yang ada di blog dan penasaran banget dengan buku Ephemera. Sayang, buku Ephemera sudah habis sepertinya. Tapi rasanya penasaran banget, pengen baca, karena kalau melihat dari postingan-postingan yang ada di instagram, facebook, akan banyak kisah inspirasi dari Kak Himsa yang lain., itu pikiranku saat itu.

Sampai akhirnya, pada bulan Januari 2016, aku melihat postingan Kak Himsa yang ada Buku Ephemera lagi, dan diskon 25%, namun terdapat cacat pada buku tersebut. Ah tak apa, batinku. Pokoknya aku bisa punya buku Ephemera. Aku pun langsung menghubungi CP, lalu memesan buku itu. Tiga hari setelah aku memesan, betapa senangnya hati karena terdapat paket di meja kamar. Aku pun langsung membuka paket itu, hm.. sampul yang sama dengan buku milik Siyam. Ku buka halaman awal, MasyaAllah.. ada tanda tangan Kak Himsa, kayaknya dulu punya Siyam gak ada deh, wah special ini berarti. Kemudian ku lihat-lihat isi buk itu, benar-benar rasanya tak rugi membeli buku Ephemera pikirku, karena terdapat ilustrasi dan kutipan-kutipan yang indah. Bagaimana bisa Kak Himsa membuat kutipan-kutipan ini.. pikirku…

Terdapat banyak kutipan favoritku di Buku Ephemera, ada banyak yaitu :
“Kau tahu? Seburuk apappun perlakuan ibumu terhadapmu, kau masih tak punya cukup alasan untuk membencinya”…. (Wah, makjleb bangetkan kata-katanya. Memang tak akan bisa kita balas apa yang telah ibu berikan kepada kita, termasuk adanya kita didunia juga karena ibu yang telah mau bersusah payah mengeluarkan kita dari rahimnya)
“Karena alur setiap cerita cinta dipegang oleh Allah, maka mintalah hanya pada-Nya ending seperti apa yang kita inginkan”…  
“Semoga Tuhan menjatuhkan cinta hanya kepada pemilik tulang rusuk yang digunakan untuk menciptakanku”…
“Karena cinta yang menyatu, barangkali bukan cinta”…
“Ketika kita diuji dengan masalah yang terus sama, artinyakita belum lulus ujian itu”…
“Bahwa impian bukan hanya serta merta soal doa dan usaha saja, tapi juga tentang penerimaan atas hasil dari doa dan usaha itu”…
“Ikhlas itu tidak cukup dengan melepaskan, ia juga menuntut kita untuk menerima”…
“Ajari aku untuk tidak tersenyum saat teringat kenangan. Atau beritahu aku rahasia agar aku tak menangis saat teringat bahwa harapan itu tak boleh ada”…
“Karena bangkit dari patah hati adalah sebagian dari iman”

Buku Ephemera sangat special, aku banyak belajar dari buku ini, melalui kutipan-kutipan yang ada. Ketika membaca dan memahami setiap kutipan dan ceritanya, menjadikanku lebih semangat dalam hidup, lebih semangat dalam mengejar cita-cita, lebih semangat dalam menggapai cinta dari Rabbku dan orangtua, serta teman-temanku, yang sebelumnya aku hanya memikirkan seseorang yang disitu aku menaruh hari dan perhatian lebih padanya.

Buku Ephemera mengajarkanku tentang betapa segala hal yang terjadi telah ada yang mengatur yaitu Allah SWT, dan betapa seorang ibu itu sangat menyayangi anaknya, sehingga kita sebagai anak tak pantas kasar apalagi membencinya.


Semoga Kak Himsa sehat wal afiat, menjadi sebenar-benarnya ibu yang profesional seperti yang dicita-citakan. Sehingga bisa terus menulis dan bermanfaat bagi banyak orang dengan menyebarkan pemikiran-pemikirannya dan mengajak lebih banyak orang untuk lebih percaya dan yakin akan ketetapan-Nya melalui dakwahnya di bidang tulis-menulis (karena, saya juga mengakui, bahwa setiap saya membaca kutipan-kutipan dari buku Ephemera saja, saya jadi tobat dan meminta ampun, atas apa yang telah saya lakukan, seperti sering berkhayal, galau, dan hal-hal tidak penting yang sering saya lakukan karena jatuh hati. Ketika saya membaca Ephemera, saya jadi sadar, bahwa segala sesuatu telah ada yang mengatur), juga  lebih banyak orang yang terinspirasi dan mendapatkan pelajaran dan pengalaman dari kisah-kisah kehidupannya yang telah ditulis. Amin…

Oh ya, buat kamu yang pengen baca karya-karya Kak Himsa, atau kepo tentang Kak Himsa bisa lihat di instagramnya : @ahimsa.azaleav atau facebooknya : Novi Ahimsa Roshika J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Merit Casino Review | Claim a Welcome Bonus up to $2000
We'll go over all things gaming and poker, and 제왕카지노 we're not talking about septcasino real money online gaming. 메리트카지노 However, we're talking about playing

Posting Komentar